John Robert Walmsley Stott |
John Stott
John Robert Walmsley Stott (lahir di London, Inggris , 27 April 1921 – meninggal di Lingfield, Surrey, Inggris, 27 Juli 2011 pada umur 90 tahun) atau dikenal dengan John Stott adalah seorang tokoh Kristen asal Inggris, dikenal di berbagai penjuru dunia sebagai pengkhotbah, penginjil, dan penulis.
Menurut Majalah Time di Amerika Serikat tahun 2005, John Stott masuk sebagai salah satu dari "100 tokoh paling berpengaruh di dunia".Selama bertahun-tahun ia menjabat sebagai rektor dari Gereja All Souls di London. Ia juga menjadi pemimpin para penginjil Inggris bagi misi Kristen di seluruh dunia, salah satunya menjadi perancang terbentuknya Pengakuan Lausane di Pilipina pada tahun 1974. Dia menjabat sebagai direktur London Institute for Contemporary Cristianity, Insitut di Inggris yang memberi perhatian bagi perkembangan kekristenan, salah satu peran penting bagi negara-negara dunia ketiga.
John Stott lahir pada tahun, anak dari Sir Arnold Stott dan Lady Lili Stott. Ayahnya mendidik dengan penuh kasih sayang.Di rumahnya, ia mendapatkan rasa humor dengan cerita Saki yang sering ia baca kala masih anak-anak hingga terbahak-bahak.Dia bergabung di Sekolah Minggu Gereja All Souls.Pendidikannya di St. Barnabas agaknya mempengaruhinya sebagai orang yang taat dan berintegritas.Di mata Sekretarisnya, Lambeth MA, yang selama 55 tahun mendampinginya, ia merupakan orang yang penuh iman, apa yang ia pikirkan tentang kebaikan, ia lakukan dengan sepenuh hati.
John Stott menghembuskan nafas terakhir pada sore hari, 27 Februari 2011 di College of St Barnabas, Surrey, Inggris, tempat ia terakhir mengajar dan menjadi imam.
Pendidikan:
- Trinity College,
- Cambridge,
- Ridley Hall Theological College.
John Stott tidak menikah seumur hidupnya. Ia berkata, "Karunia hidup bujangan adalah lebih merupakan pekerjaan daripada pemberdayaan, meskipun dapat dipastikan Allah itu setia dalam menunjang mereka yang dipanggil-Nya.
John Stott lahir pada tahun, anak dari Sir Arnold Stott dan Lady Lili Stott. Ayahnya mendidik dengan penuh kasih sayang.Di rumahnya, ia mendapatkan rasa humor dengan cerita Saki yang sering ia baca kala masih anak-anak hingga terbahak-bahak.Dia bergabung di Sekolah Minggu Gereja All Souls.Pendidikannya di St. Barnabas agaknya mempengaruhinya sebagai orang yang taat dan berintegritas.Di mata Sekretarisnya, Lambeth MA, yang selama 55 tahun mendampinginya, ia merupakan orang yang penuh iman, apa yang ia pikirkan tentang kebaikan, ia lakukan dengan sepenuh hati.
John Stott menghembuskan nafas terakhir pada sore hari, 27 Februari 2011 di College of St Barnabas, Surrey, Inggris, tempat ia terakhir mengajar dan menjadi imam.
Pendidikan:
- Trinity College,
- Cambridge,
- Ridley Hall Theological College.
John Stott tidak menikah seumur hidupnya. Ia berkata, "Karunia hidup bujangan adalah lebih merupakan pekerjaan daripada pemberdayaan, meskipun dapat dipastikan Allah itu setia dalam menunjang mereka yang dipanggil-Nya.
Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/John_Stott#Riwayat_Hidup_Ringkas
John Stott juga merupakan penulis buku-buku Kristen.
John Stott juga merupakan penulis buku-buku Kristen.
John Stott telah melahirkan banyak pemikiran gemilang dalam karya tulis baik itu buku, seminar dan lainnya.
Karya-karya John Stott sering mengarhkan pembaca untuk memahami doktrin dasar kekristenan.
Salah satu buku karya John Stoot, "Why I am a Christian". Buku itu menjelaskan keputusan hidup seorang John Stott yang lahir dari iman dan pemahaman yang benar akan arti menjadi seorang Kristen, tantangan orang Kristen, dasar menjadi orang Kristen, serta bagaimana orang Kristen memahami tentang ketuhanan Yesus, Tritunggal dan doktrin dasar lainnya. Bukunya sangat ringkas tetapi isinya sangat dalam untuk dipahami. Buku "Allah, Dosa dan Anda" juga menjadi salah satu buku yang sangat bagus untuk dibaca. Buku itu mengajak pembaca untuk memahami tentang Allah yang dituliskan oleh Alkitab, tanggapn Allah terhadap dosa, definis dosa dan akibatnya, kebutuhan manusia akan seorang juruselamat dan karya Yesus Kristus.
Buku karya terakhir John Stott adalah "Murid Yang Radikal". Buku ini berisi tentang apa artinya mengikut Yesus melalui eksplorasi delapan aspek penting yang sering diabaikan oleh orang-orang Kristen. Dalam bukunya yang terakhir ini, John Stott menyampaikan apa yang telah ia tampilkan dan jalani sepanjang hidupnya: bahwa mengikut Yesus berarti membiarkan Dia mengarahkan agenda hidup kita. Kita tidak boleh menetapkan batasan-batasan ke-Tuhanan-nya atau menghindarkan diri dari harga yang harus dibayar karena komitmen kita. Dia memanggil, kita mengikutNya. Pesan utama dari Murid yang Radikal, layaknya kesaksian dari kehidupan dan pelayanan John Stott, adalah pesan yang sederhana, klasik, dan personal namun radikal: Yesus adalah Tuhan.
John Stott dikenal di seluruh dunia sebagai seorang pengkhotbah, penginjil, dan penulis. Selama bertahun-tahun menjabat sebagai rektor dari dari gereja All Souls di London. Ia juga menjadi perancang utama terbentuknya Lausanne Covenant (1974). Ia telah menghasilkan puluhan buku yang telah terjual jutaan kopi di seluruh dunia dan diterjemahkan dalam puluhan bahasa. John Stott juga diakui oleh majalah Time pada tahun 2005 sebagai salah satu dari “100 tokoh paling berpengaruh di dunia.” (Christianity Today, Kristiani Pos) Selamat jalan, semoga karya-karya dan teladan yang engkau tinggalkan menjadi berkat bagi banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar